Antologi Puisi:
Wasiat Setelah Merdeka
Penulis: Aristia Fatmawati, Vania Kharizma Satriawan, Shovia Lubabah, Rasyid Zamzami, Khayya Meilina, dkk.
Editor: Ulfah Mey Lida
Tata Letak dan Sampul: Tim Sinar Jaya Mandiri Kudus
Harga: Rp 75.000,-
Cetakan I: Mei 2024
Selayang
Pandang
Menulis puisi adalah memerdekakan keberanian. Sebagian
besar penulis telah mencoba membentang cakrawalanya, sebagian lainnya, masih
malu-malu. Tidak sedikit pula yang mencoba menawarkan sudut pandang baru di
puisinya. Ini adalah hal yang menggembirakan karena para penulis sepertinya
telah sepakat bahwa puisi tidak sebatas ruang berekspresi, yang kalau meminjam
istilah Freud adalah “katarsis”. Namun, jauh dari itu, puisi adalah manifestasi
dari hasil membaca panjang, investigasi tanpa henti, dan kolaborasi antara
pemaknaan fenomena dan bekal pengalaman yang telah lama dibawa. Tidak heran
rasanya jika saya menemukan banyak penulis yang membawa gambaran hidup masa
kini, menarik benang masa lalu, atau bahkan bereksperimen dengan diksi-diksi
baru.
Terlepas dari itu, apapun yang telah ditulis oleh
seorang pemuisi, atau penyair, adalah angin yang akan berembus ke segala arah.
Tugas penulisnya hanyalah merapal doa, agar angin itu membawa kemaslahatan.
Untuk itu, menang atau kalah tidak jadi persoalan. Sebaliknya, pertanyaan besar
justru menuntut jawaban, apa yang hendak kau tulis setelah ini? Jika tidak,
siapkah kau mengubur dirimu di liang yang kau gali sendiri?
Selamat terus mengabadikan dirimu melalui karya,
melalui sastra!
Diterbitkan
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalm bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah
Penerbit CV. Sinar jaya Mandiri Kudus
Pasuruhan Lor 01/01, Jati, Kudus
081266374481